PT ADILA PREZKIFARINDO DUTA CABANG SEMARANG
Adila Semarang: LOWONGAN Kerja TKI di Malaysia, Biaya Pelatihan dan Paspor Ditanggung Perusahaan

Pengunjung Blog

Pencarian

SLIDE INFO

Customer Service

http://fashion-cantiqeu.blogspot.co.id/. Diberdayakan oleh Blogger.

Arsip Blog

Featured post

PROSES SELEKSI DAN INTERVIEW UNTUK KILANG CELESTICA ELECTRONIC (M) SDN BHD

PROSES REKRUIT ANAK CTKI UNTUK KILANG CELESTICA  OLEH PT. ADILA PREZKIFARINDO DUTA CAB. SEMARANG  TANGGAL 26 NOVEMBER 2018 YANG DI HADIRI...

LOWONGAN Kerja TKI di Malaysia, Biaya Pelatihan dan Paspor Ditanggung Perusahaan





Bagi warga negera Indonesia yang ingin menjadi Tenaga Kerja Indonesia (TKI) gratis, saat ini ada peluang.

Hal itu dikatakan Kasi Penempatan, Balai Pelayanan Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia atau BP3TKI  Jawa Tengah, Pujiyono.

"Ada satu program di Malaysia untuk tenaga kerja formal yaitu Industrial Electronic Code of Conduct. Perusahaan elektronika di sana mensubsidi seluruh kebutuhan TKI, bukan sistem potong gaji," jelasnya.

Ia menyebut program tersebut untuk pekerja pabrik beberapa perusahaan elektronik bukan asisten rumah tangga.

Pihak perusahaan menanggung semua biaya TKI mulai dari pelatihanpaspor hingga, cek kesehatan.

Puji menyatakan kebutuhan tenaga kerja formal memang selalu meningkat tiap tahun.

Selain pekerja pabrik, beberapa negara juga membutuhkan perawat semisal di Jepang.

"Tapi harus sesuai standar. Kalau belum nanti ada program upgrading skill," ujarnya.

Saat ini Malaysia masih jadi daya tarik untuk para TKI. Walaupun dari sisi gaji masih jauh dibanding Korea dan Jepang, tapi menarik untuk pemula yang baru bekerja.

Puji berharap pemerintah daerah mendukung dengan mempersiapkan tenaga kerja terampil melalui BLK, untuk memenuhi kebutuhan TKI formal.

Trias Basae, staf operasional PT Karya Tama Mitra Sejati membenarkan program TKI gratis tersebut. Pada 2016 kemarin, ia memberangkatkan 700 TKI dengan sistem subsidi tersebut.




Data penempatan TKI tahun 2015



Ia menyebut saat ini baru 14 pabrik elektronik di Malaysia yang menerapkan hal itu.
Beberapa perusahaan tersebut antara lain Phillips , Osram, TDK Lamda, VS Industry, Nichicom, dsb.
Gaji yang diperoleh yaitu gaji pokok 1.000 ringgit setara Rp 3,2 juta (gaji pokok) setara 16 hari kerja. Gaji tersebut belum termasuk transport tempat tinggal dan uang makan.
Padahal dalam sebulan, hari kerja mencapai 26 hari. Sisa dari 16 hari dianggap lembur.
"Paling tidak kalau rajin TKI bisa dapat Rp 7 juta. TKI tidak dipotong gaji atau dipungut biaya sepeserpun," ujar pegawai PJTKI tersebut. (*)




Sering Dilihat

Pilih Bahasa